Jadi kita hendak mengenal diri kita. Kalau tidak kenal diri, tidak kenal Tuhan. Semakin banyak kenal diri, makin banyak kita kenal Tuhan. Makin mendalam kita kenal diri, makin mendalam kita kenal Tuhan.
Perkataan manusia itu dalam Bahasa Melayu. Dalam Bahasa Inggris disebut human being manakala Bahasa Arab disebut insan. Insan itu kalau diterjemah ke dalam Bahasa Melayu artinya pelupa. Mari kita kenal bahwa manusia ialah makhluk pelupa. Bila disebut manusia atau insan, ia bukanlah satu benda yang gah. Kalau disebut, "Mari kita kenal intan," ia suatu yang berharga dan menarik. Tetapi kalau disebut, "Mari kita kenal orang pelupa," tidak ada yang indah. Intan tidak ada rasa bangga walaupun ia bernilai tetapi manusia yang pelupa ini suka bangga. Apalah indahnya bila Tuhan kata manusia ini makhluk pelupa?
Pada diri manusia ada empat unsur yang sangat penting. Ia merupakan satu paket yang menggerakkan tenaga manusia. Satu sama lainnya, saling perlu-memerlukan. Jika terdapat salah satu yang tidak bisa bekerjasama, akan berlaku kerusakan. Oleh karena itu keempat-empat unsur ini hendaklah dihidupkan dan dicengkam untuk membolehkan manusia berfungsi dan bergerak. Unsur-unsur itu adalah:
1. Fisikal (atau dalam bahasa Arabnya, jawarih)
2. Akal
3. Nafsu
4. Roh
PERANAN EMPAT UNSUR PADA MANUSIA
1. FISIKAL
Anggota lahir adalah rakyat dalam diri. Ia merupakan alat yang digunakan oleh roh, akal dan nafsu. Fisikal lahir taat saja. Jika tiga unsur tadi tidak aktif, fisikal pun tidak aktif, menjadikan manusia itu seorang yang kaki tidur. Oleh karena akal, roh dan nafsu tidak aktif, maka ia tidur. Anggota lahir atau fisikal tidak pandai berfikir atau merancang. Ia hanya menunggu arahan, menjadi rakyat dalam kerajaan diri.
2. AKAL
Kita perlu mengenali akal karena ia sebagian dari manusia. Akal itu peranan atau kerjanya menerima maklumat, pengalaman, ilmu, kemudian masuk ke otak, diproses dan disimpan. Bila perlu ia dikeluarkan semula. Proses itu dikatakan berfikir. Contohnya bila melihat cawan, maklumat itu masuk ke dalam otak, lalu ia berfikir tentang bentuknya, warnanya, diperbuat daripada apa, ukurannya, gunanya, bagus atau tidak dan sebagainya. Dia tidak biarkan saja maklumat itu. Ini menandakan otaknya aktif. Kebanyakan umat Islam hari ini, tidak mengajak akalnya bekerja. Walaupun maklumat-maklumat sudah diperolehi, akalnya tidak memproses maklumat itu, menjadikan akalnya pasif.
Pernahkah kita melihat pabrik beroperasi? Ada pabrik yang tidak menggunakan mesin. Prosesnya secara manual iaitu menggunakan tangan. Ada pabrik menggunakan mesin yang terhegeh-hegeh dan ada kilang menggunakan mesin yang canggih. Kalau secara manual, satu jam baru kuih boleh siap. Kalau menggunakan mesin canggih dalam masa satu menit bisa siap. Begitulah juga otak manusia, ada yang laju dan ada yang perlahan. Bila akal laju, dengar maklumat saja, ia bisa terus proses dan keluarkan maklumat. Akal yang perlahan, lambat memproses maklumat karena tidak dilatih. Ini sangat merugikan.
Peringkat-peringkat Akal Manusia
Akal ada banyak peringkat yaitu:
a. Genius atau dalam Bahasa Arab, 'abqari
Genius itu pula ada di pelbagai bidang. Contohnya di bidang kedokteran, ada seorang genius. Di bidang engineering, ada seorang genius. Dalam apa jua bidang, genius ini, dalam seratus tahun ada seorang. Genius itu manusia luar biasa yang bukan nabi. Genius ialah orang pertama yang membuat penemuan dalam bidang apa-apa saja. Dengan kata-kata lain, genius ialah pembuat matan. Ilmu itu betul-betul darinya. Dia originator. Kalau orang Islam, di bidang syariat, geniusnya ialah Imam Syafie dan di bidang tasawuf, Imam Ghazali.
Akal yang cerdik, bila dapat satu benda yang telah ditemui oleh orang pertama atau genius (pembuat matan), dia bisa hurai. Kalau orang pertama, dapat matan satu jilid, orang yang cerdik ini akan kaji dan hurai hingga dapat 10 jilid. Bagi orang yang tidak bersekolah, tentu menganggap orang yang bisa membuat 10 jilid itulah yang lebih bijak. Hakikatnya orang yang dapat membuat satu jilid itulah yang paling bijak karena dia seorang genius yang dapat menghasilkan matan. Yang membuat 10 jilid itu hanya menghurai.
c. Cerdik sederhana
Iaitu pembuat hasyiyah. Dari 10 jilid tadi, pembuat hasyiyah bisa hurai hingga menjadi 20 jilid. Imam Syafie mengarang kitab Al Umm menjadi satu jilid kecil (matan). Dari Al Umm, terhasil pula kitab Tuhfah dan Majmuk oleh mereka yang memiliki akal yang cerdik dan cerdik sederhana ini.
d. Sederhana
Golongan ini ramai. Mereka bisa menerima ilmu tetapi tidak pandai hendak mengeluarkannya semula. Mereka faham tetapi susah hendak keluarkan.
e. Lemah
Golongan ini hanya faham yang asas-asas. Kalau diberi lebih daripada itu, mereka jemu dan tidak bisa faham.
f. Dungu
Perkara yang asas pun susah untuk mereka faham.
Kebanyakan manusia secara umum, akalnya seperti peringkat ketiga dan keempat iaitu cerdik sederhana dan sederhana. Peringkat pertama iaitu genius hanya berlaku 100 tahun seorang. Kita bisa agak akal kita di peringkat mana. Kalau rasul, dia special case. Dia tidak bisa dikatakan genius atau abqari. Ada istilah tersendiri iaitu dia dikatakan fathonah. Selain rasul tidak boleh dikatakan fathonah walau hebat macam mana pun. Rasul special case. Otaknya bisa terima wahyu. Kalau otak biasa terima wahyu, bisa mati. Bukti Rasulullah SAW memiliki otak yang fathonah, kadang-kadang ketika sedang naik unta, datang wahyu, terduduk unta itu di atas tanah. Peluh Rasulullah keluar sebesar biji jagung. Itu pun mungkin satu dua ayat saja yang turun tetapi unta pun terduduk. Jadi kalau otak tidak seperti rasul, dapat satu ayat wahyu pun tidak ada manfaat karena bisa membawa maut.
Dalam masyarakat insan yang tidak bersatu dan tidak ada kasih sayang, ramai orang yang otaknya cerdik tetapi terbiar. Di sinilah rahasianya kemunduran umat Islam. Hari ini ada berapa ramai profesor. Orang kata profesor hebat tetapi dia jadi profesor bukan sebab dia cerdik. Otaknya sederhana tetapi dia diberi peluang. Ibu bapanya mungkin kaya atau dia dibantu oleh orang-orang tertentu. Sedangkan mungkin ada anak orang miskin yang begitu cerdik dan bijak tetapi orang tidak ambil peduli. Sekolah sampai kelas enam. Sebab itu umat Islam sudah tidak membangun sejak 700 tahun dahulu. Orang-orang cerdiknya terbiar. Ini sangat merugikan.
Banyak otak cerdik terkorban karena tidak dapat peluang. Sebab itu, tidak perlulah lihat 100 tahun yang lalu. Kita ambil bukti yang agak dekat iaitu 50 tahun lalu. Dalam bidang bahasa, tidak ramai orang Islam, khususnya orang Melayu yang jadi penulis. Hanya ada seorang iaitu Zaaba. Apakah tidak ada orang lain yang cerdik? Ada tetapi terpinggir. Masyarakat kampung tidak peduli. Sebab itu profesor ramai tetapi tidak ada seorang pun jadi penulis. Berapa ramai profesor yang ada, tetapi tidak ada seorang pun yang bisa hasilkan 50 buku. Yang ada, tesisnya saja. Akhirnya umat Islam rugi. Orang Islam sekarang tidak lagi bisa mengajar dunia.
Semenjak 50 tahun yang sudah, mana ada lahir seorang pujangga selepas kematian Hamka dan Agus Salim. Kenapa? Sebab yang cerdik tidak diberi peluang. Yang berilmu sekarang ini, orang yang tidak cerdik tetapi diberi peluang. Akhirnya yang rugi adalah orang Melayu. Selepas Agus Salim, Hamka, Mustafa Abdul Rahman, mana ada penulis besar. Penulis artikel ramai tetapi penulis buku-buku tebal, tidak ada. Mana ada pengganti. Sebab orang-orang pandai sekarang bukan sebab otaknya baik tetapi sebab diberi peluang. Orang yang otaknya geliga, tidak sekolah. Dia tidak mampu. Masyarakat biarkan. Akhirnya negara yang rugi.
Bagaimana Mengasah Akal yang Lemah
Orang yang otaknya memang lemah, kalau dia mujahadah, dia belajar, dia bisa jadi pandai tetapi tidak cerdik. Cerdik itu anugerah Tuhan. Mungkin dia bisa jadi profesor.
Pandai dan cerdik itu berbeda. Pandai itu karena banyak belajar dan kumpul ilmu. Cerdik itu otak yang tajam. Orang pandai tidak semestinya cerdik. Kalau orang itu pandai dan cerdik, itu tambah hebat. Hamka tidak ada kelulusan. Agus Salim dan Mustafa Abdul Rahman juga tidak ada kelulusan. Zaaba sekedar sekolah menengah tetapi dia dapat jadi penulis. Mereka itu cerdik. Kalau diberi peluang, mereka bisa jadi pandai.
Mao Tse Tong, ketua komunis China yang ada dua juta pengikut hingga Barat dan Amerika terancam. Dia hanya peon (office boy). Genius otaknya. Dia jadi peon di sebuah universitas. Dia tidak ada peluang belajar. Dia hanya mencuri-curi dengar kuliah hingga akhirnya bisa mengancam Amerika dan Barat.
Kaitan Akal dengan Pancaindera
Pancaindera itu akan aktif bila akal, nafsu dan roh sudah aktif. Kalau roh tidak aktif, akal tidak berfikir, nafsu tidak bertindak, fisikal termasuk pancaindera pun tidaklah aktif sebab ia adalah rakyat atau tentara. Kalau tidak diarah, ia tidak aktif.
Kesan dari Pancaindera yang Cacat
Lihat saluran mana yang penting. Antara mata dan telinga, telingalah yang penting. Orang buta, kalau telinganya bisa dengar, dia bisa jadi pandai. Tapi kalau orang tidak bisa dengar, otak cerdik pun tidak guna sebab saluran maklumat sudah terputus. Bagi orang yang cacat mata dan telinganya serentak, itu dianggap tidak mukalaf, dia masuk Syurga percuma.
Bentuk-bentuk Ilmu
Ilmu ada dua yakni:
i. Ilmu kasbi
Yakni ilmu yang diperolehi dari hasil usaha. Harus belajar, harus mentelaah, harus berguru dan harus masuk sekolah.
ii. Ilmu wahbi
Yakni ilmu yang datang dari Tuhan, yang dianugerahkan tanpa usaha. Kalau bagi rasul, ianya wahyu. Kalau bagi wali, ia adalah ilham. Ilham itu ilmu laduni.
3. NAFSU
Nafsu peranannya berkehendak. Dia pendorong. Tanpa nafsu, manusia tidak bisa hidup sebagai manusia. Kalau nafsu itu terdidik, ia akan mendorong manusia kepada kebaikan dan kepada mentaati Tuhan. Kalau ia tidak terdidik, ia akan mendorong kepada kejahatan dan jalan syaitan. Ia akan jadi kawan dan kroni syaitan. Tuhan berfirman:
Maksudnya: "Sesungguhnya nafsu itu sangat menyuruh kepada kejahatan." (Yusuf: 53)
Nafsu harus dididik. Nafsu adalah musuh utama manusia. Ia adalah musuh dalaman. Musuh kedua adalah syaitan. Syaitan musuh luaran. Syaitan meniti di atas nafsu. Nafsu ini ada peringkat-peringkatnya. Peringkat-peringkat nafsu ini nanti dibahas dengan lebih lanjut 'Bagaimana Mendidik Manusia.'
4. ROH
Roh itu dikatakan juga hati atau jiwa. Peranannya ialah untuk merasa. Merasa susah, senang, suka, duka, takut, cemas, bimbang, risau, resah, gelisah, gembira, sedih dan sebagainya.
Ia raja di dalam diri. Roh terbahagi kepada dua iaitu:
a. Ruhul hayah
b. Ruhul tamyiz
Ruhul Hayah
Roh ini terdapat pada semua makhluk yang bernyawa termasuk manusia, malaikat, jin, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Ruhul hayah ini peranannya ialah menghidupkan.
Ruhul Tamyiz
Ia dinamakan juga ruhul amri. Ia roh yang berperanan menjadikan makhluk itu mukalaf, yakni yang bertanggungjawab untuk membangunkan syariat. Ruhul tamyiz memikul beban untuk membangunkan apa yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Makhluk yang mempunyai ruhul tamyiz termasuklah manusia, malaikat dan jin.
Roh manusia itu sensitif dan selalu berubah-ubah. Sekejap baik dan sekejap jahat. Perubahan ini berlaku terlalu cepat hingga susah kita hendak mengesannya. Sifat-sifat roh terbahagi kepada dua iaitu:
ii. Sifat-sifat mazmumah (sifat keji atau negatif) seperti riyak, ujub, sombong, pemarah dan sebagainya.
assalamu'alaikum, terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. saya jadi tahu ada blog ini. salam kenal ya :)
ReplyDeleteAssalamualaikum...
ReplyDeleteSaya suka artikelnya, saya copy di blog saya ya...(url-nya tercantum juga koq :) )
mohon izinnya.
Terimakasih